Bukittinggi,merapinews.com. --
Kendati secara defacto, negara belum mengakui Bukittinggi sebagai kota perjuangan, namun secara implisit kota perjuangan yang melekat di bekalang nama kota Bukittinggi, sudah booming dan tak asing si telinga.
Padahal posisi kota Bukittinggi, Yogyakarta dan Jakarta, sama-sama benteng pertahanan pada revolusi Kemerdekaan tahun 1948.
Presiden RI Prabowo Subianto, dalam amanatnya saat memperingati 'Hari Bela Negara" ke - 77 tahun 2025, yang dibacakan seluruh Kepala Daerah se Indonesia, menyebut Sumatera Barat, penyelamat Indonesia dimasa paling kritis ketika kepala negara ditangkap kolonial Belanda, justru dari Sumatera Barat, khususnya kota Bukittinggi pemerintahan Republik Indonesia tetap hidup.
" Inilah kali pertama Kepala Negara mengakui Kota Bukittinggi kota perjuangan", ujar Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias di celah - celah membacakan pidato Presiden RI, pada hari Bela Negara ke - 77, di taman ruang hijau kantor balai kota, Jumat 19 Desember 2025.
Atas nama pemerintahan kota Bukittinggi, saya menyampaikan ucapan terima kasih pada Presiden RI Prabowo Subianto, yang telah menyampaikan amanat dan pengakuan Sumatera Barat, khususnya Kota Bukittinggi sebagai penentu kelanjutan negara Republik Indonesia.
Terpisah Wakil Wali Kota Bukittinggi Ibnu Asis di celah - celah menerima Audensi Sekretaris Ikatan Keluarga Agam - Bukittinggi (IKAB) kota Palembang, Haji Afdal Azmi Jambak. SH menyatakan selangkah lagi kota " perjuangan" yang melekat di ujung nama Kota Bukittinggi akan di sahkan.
"Prosesnya melalui melalui hak inisiatif Pemerintah Daerah ke DPRD untuk di jadikan Peraturan Daerah (Perda)", ujar Ibnu.(asroel bb).

