arrow_upward

Oknum Ketua KPU Bukittinggi Lecehkan Profesi Wartawan.

Kamis, 02 Mei 2024 : Mei 02, 2024

       Bukittinggi,merapinews.com  ---

Kebijakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Bukittinggi, mengundang 5 jurnalis menghadiri (meliput) Paripurna penetapan calon anggota DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota terpilih disebuah hotel, Kamis 2/5 dikecam sejumlah wartawan. 

Mereka (wartawan...red) menilai oknum ketua KPU Bukittinggi, Satria Utama.SH, diskriminatif. Hal itu ia pertontonkan melalui suratnya tanggal 2/5,  dengan  mengundang 5 media melakukan liputan. Alasannya keterbatasan anggaran.

Alasan itulah yang tidak diterima, sebab belanja modal KPU Bukitinggi tahun anggaran 2024 sebesar Rp. 13,8 miliar.

Dengan jumlah anggaran yang mereka kelola. Aparat Hukum terkait lainya sudah bisa melakukan audit investigasi belanja modal institusi negara yang bernama KPU, khususnya untuk anggaran publikasi.

"Angaran kami terbatas, cuma 5 orang Jurnalis yang kami undang. Wartawan boleh-boleh saja meliput kegiatan. Namun...? hanya meliput saja, timpal oknum ketua KPU Bukittinggi Satria Atama, berargumentasi.

Realitanya selang 5 menit setelah konfirmasi berlangsung, ia melengkapi jadi 10 orang Jurnalis yang meliput kegiatan itu.

Ketua umum Jurnalis Nasional Indonesia Hendri Kampai, melihat perilaku oknum ketua KPU Bukittinggi terhadap wartawan menyakitkan. Sekaligus telah melecehkan profesi mulia wartawan.

"Saya melihat sikap oknum Ketua KPU Bukitinggi itu dapat dikategorikan sebagai sebuah bentuk pelecehan terhadap profesi wartawan", ujar Hendri Kampai dalam sebuah perbincangan di Bukitinggi. Kamis 2/5.

Berangkat dari buruknya perilaku oknum Ketua KPU Bukittinggi terhadap Wartawan, berbagai cacian dan sumpah serapah melalui Group Wa KPU Bukittinggi mengarah padanya.

 "Satria Utama SH ketua KPU manusia tidak pandai berbalas budi. Ia bisa duduk di KPU, karena andil wartawan", ujar Fadly.

Nada yang sama juga meluncur dari mulut Srikandi Jurnalis Bukittinggi Yetty Syamra.

"Dulu ia sujud dan bersimpuh di kaki wartawan untuk dapat terpilih menduduki jabatan di KPU Bukittinggi, eee nyatanya setelah duduk, malah melupakan jasa wartawan. 

"Pajatu ndak tau di intuang", tuding sejumlah rekan wartawan di Sekretariat PWI Bukittinggi.(asroel bb)