Secara administrasi Kabupaten Agam dan kota Bukittinggi, dapat saja terpisah. Secara kultural dua wilayah itu satu. Ini dapat dilihat dari hubungan kemasyarakatan yang harmonis. “Bukankah Bukittinggi Koto rang Agam?”.
Walikota Bukittinggi Erman Safar, mengingatkan hal itu, saat ia membuka secara resmi alek Pacuan Kuda Open Rice Wali Kota tahun 2024, di gelanggang Bukik Ambacang, Bukittinggi, Sabtu 6 Juli 2024.
Pacuan itu sendiri, katanya di ikuti 67 ekor kuda, terdiri dari 12 Rice pacuan yang diikuti berbagai kelas, satu Race lainya pacuan Sagalo dan 2 Rice Darab Bogi.
Ia [Erman Safar...red] berkomitmen akan mengadakan alek pacuan kuda di gelanggang Bukik Ambacang Bukittinggi itu minimal satu kali dalam satu tahun.
“Minimal satu kali dalam satu tahun kita selenggarakan alek pacuan ini di Bukik Ambacang Bukittinggi, karena berdampak terhadap pemulihan ekonomi masyarakat dan para pelaku UMKM”, ujarnya.
“Saya apresiasi panitia penyelenggara, KONI Kota Bukittinggi dan Pordasi Sumatera Barat, serta sponsor sehingga kegiatan itu dapat dinikmati masyarakat”,. paparnya.
Sementara ketua panitia pelaksana alek pacuan Open Racer Wali Kota Cup 2024 Febrian, mengapresiasi Wali Kota Bukittinggi yang telah mensuport kegiatan ini secara penuh, sehingga alek pacuan itu dapat terselenggara dengan baik.
“Terimakasih pak Wali”, ujar Febrian.[asroel bb]