Tujuh Puluh Sembilan Nagari se Kabupatern Limapuluh Kota, unjuk kebolehan memasak rendang berbahan non daging.
Kegiatan itu dilaksanakan dibawah tajuk Festival Kreasi Rendang Mahkota Berlian, dilaksanakan di Ruang Terbuka Hijau [RTH] Mahkota Berlian, Sarilamak, Jumat 5/7-2024.
Ketua LKKS sekaligus merangkap Ketua TP PKK Kabupaten Limapuluh Kota, Nevi Sarifuddin, mengatakan randang identik berbahan daging, dalam festival itu peserta ditantang membuat kreasi berbahan non daging.
Perlaksanaan Fesdtival memasak randang berbahan non daging itu, setelah pihaknya berkolaborasi dengan Himpunan Pengusaha Randang Minangkabau [Hipermi], Unand, Comestoarra dan Cv. Permata Global.
Ketua TP PKK Kabupaten Limapuluh Kota Nevi Sarifuddin, mengakui randang berbahan non daging masih belum dikenal masyarakat. Melalui ajang ini kita akan mendokumentasikan kreasi randang dengan kerifan lokal masing-masing Nagari.
“Dengan adanya kreasi randang berbahan non daging akan dapat menjawab tantangan eksport”, ujar Nevi optimis.
Menariknya Festival itu memanfaatkan olahan sampah menjadi bahan bakar ramah lingkungan dengan menggunakan kompor biomassa untuk memasak.
“Awalnya saya dikenalkan metode [Tempat Olahan Sampah di Sumbernya [TOSS], pada saat bersamaan kita berkeinginan mengadakan Festival randang. Jadilah perpaduan antara melestarikan tradisi dan inovasi pengolahan sampah”, papar Nevi.
Sementara Ketua Umum HIPERMI Pusat Febrianti Takarian mengakui rendang berbahan dasar daging masih belum bisa di ekspor sehingga ekspor masih berfokus pada bumbu rendang.
“Melalui festival ini membuka wawasan bahwa rendang yang dimasak oleh peserta dengan menggunakan bahan selain daging seperti daun-daun, bisa kita perjuangan untuk ekspor ke luar negeri,” terangnya.
“Mudah-mudahan dengan festival ini HIPERMI bisa membantu dan mempromosikan kepada buyer-buyer,” katanya menambahkan.
Berbagai olahan rendang dikreasikan oleh para peserta seperti Rendang Ikan Asin Baguak, Rendang Ikan Salai, Rendang Daun dan Baluik, Rendang Daun Pakis, Rendang Paro-Paro, Rendang Palange Telur, Rendang Daun Aka, Randang Sijangkang Maco, Baluik daun palangai dan berbagai rendang lainnya.
Antusias peserta Lomba juga disampaikan peserta, “Alhamdulillah melalui acara ini, kami ibu rumah tangga dapat berkreasi dan membuka peluang usaha,” ujar Mitra Rustika peserta dari Nagari Surian Kecamatan Akabiluru.
Mitra juga mengakui baru pertamakali menggunakan kompor biomassa dan tertarik untuk memakainya di rumah karena dirasa lebih hemat dan ramah lingkungan.
Acara yang dibuka Bupati Safaruddin Dt. Bandaro Rajo ini turut dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat Jasman, Kepala Kanwil Dirjen Perbendaharaan Sumbar Syukriah, Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Walinagari se-Kabupaten Lima Puluh Kota.(asroel bb/aep)