Kepedulian Wali Kota Bukittinggi Erman Safar disektor pendidikan bukan isapan jempol. Sejumlah program untuk memajukan dunia pendidikan terus ia pacu. Semua itu ia maksudkan agar Bukittinggi hebat di sektor pendidikan.
Bahkan Tiga tahun terakhir kepemimpinannya, ia (Erman Safar..red) memprogramkan kurikulum muatan lokal Budaya Alam Minangkabau (BAM) dan mata pelajaran Agama pada peserta didik setingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Ada lima materi yang di ajarkan pada muatan lokal itu diantaranya Budaya alam Minangkabau, Aqidah Akhlak, Fiqih, Bahasa Arab dan Sejarah Islam.
Menurut Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, dua program mata pelajaran ektra kurikuler itu sengaja kita masukan dalam pembelajaran sebagai antisipasi kehidupan siswa setelah mereka menyelesaikan pendidikan.
“Baik dalam pembelajaran BAM maupun Agama, kita berkolaborasi dengan Niniak Mamak dan pemuka agama”, ujarnya.
Kata Erman Safar, penambahan muatan lokal itu diberikan untuk membekali generasi muda dengan nilai adat dan agama. Semua itu dimaksudkan untuk melestarikan kearifan lokal.
“Saya harapkan dua mata pelajaran kurikuler itu akan bermanfaat pada diri peserta didik untuk menggapai masa depan mereka”, ujarnya.
Erman, menyatakan hal itu menjawab pertanyaan terkait dengan program Bukittinggi Hebat di Sektor Pendidikan yang menjadi Take Line pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di kota yang ia pimpin sebagai kepala daerah.
Menjawab pertanyaan, Erman Safar tidak menampik dunia pendidikan menjadi perhatian yang sangat serius baginya. Berbagai pendekatan untuk memajukan dunia pendidikan terus di pacu oleh Pemerintahan Kota Bukittinggi.
Selain memasukan mata pelajaran Adat dan Agama pada muatan lokal. Pemko Bukittinggi juga mengucurkan anggaran sebesar Rp. 13,5 miliar melalui APBD untuk membantu iuran Komite pelajar setingkat SMA sederajat, juga digunakan untuk membayar honor guru non PNS.
“Anggaran untuk dua kegiatan itu bersumber dari APBD Kota Bukittinggi”, sebut Erman Safar.
Erman, mengakui anggaran yang telah dikucurkan itu dibayarkan untuk uang komite 5.695 orang siswa SMA dan SLB termasuk membayar 517 honor guru non PNS dan intensif Tunjangan Hari Raya.
Erman Safar, menyebut dari program yang diluncurkan itu di apresiasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Tehnologi dengan memberikan penghargaan sebagai Pemerintah Daerah yang telah meningkatkan layanan pendidikan berkualitas melalui implementasi Kebijakan Merdeka Belajar di Bukittinggi.(asroel bb).