arrow_upward

Ketua Dekranas ny. Nevy Safaruddin Apresiasi Nagari Talang Maua Produksi Turunan Gula Aren

Kamis, 22 Agustus 2024 : Agustus 22, 2024
Limapuluh Kota,merapinews.com  ---
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah [Dekranasda] Kabupaten Limapuluh Kota ny. Nevy Sarifuddin, tidak menampik sejumlah Nagari di Kabupaten Limapuluh Kota, banyak memiliki potensi unggulan. 

Namun potensi yang dimiliki nagari-nagari itu, acap terkendala dengan pemasaran. Contohnya pemanfaatan hasil hutan non kayu yang berbasis di Nagari Talang Maua, Kecamatan Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota, yang memproduksi gula aren dan turunanya.

 “Saya melihat kelompok usaha kehutanan non kayu,  Aren Antama dari Nagari Talang Maua, yang memproduksi gula aren berbahan niro [Nira] dan turunannya seperti gula aren cair, gula aren kubus, gula aren batok, gula aren semut dan air nira fresh, juga terkendala dengan pemasaran”, ujar Nevy.


Ketua Dekranasda Kabupaten Limapuluh Kota Ny. Nevy Safaruddin menyatakan hal itu saat ia membuka workshop pengelolaan hutan berbasis masyarakat. 

Work Shop dibawah tajuk Kolaborasi Multipihak mengusung thema program pengelolaan hutan berbasis masyarakat itu dilaksanakan di hotel Colivera, Kamis 22-8-2024.

“Banyak produk lokal berbasis masyarakat di produksi dan dikembangkan, namun kurang mendapat dukungan pasar di daerahnya sendiri. ”, kata ny. Nevy Safaruddin, dihadapan Ketua Yayasan Indonesia Berkelanjutan [YIB] Imran.

Selain Imran, pada kesempatan yang sama juga tampak hadir Kepala Kesatuan Pengelola Hutan Lindung [KPHL] Kabupaten Limapuluh Kota Cucu Sukarna, Kepala Dinas Perindag dan 25 orang pemilik Cafe disamping perwakilan Dinas Lingkungan Hidup.

Menurut ny. Nevy, selama 3,5 tahun kepemimpinan Haji Safaruddin sebagai Bupati, kondisi itulah yang selalu di gamangkan [jadi pikiran]. 

Namun demikian kata Nevy, Bupati tak akan membiarkan kondisi para pelaku UKM negri ini stagnan, sejumlah regulasi untuk membangkitkan gairah pelaku UKM terus di pacu. Paling anyer [terkini], akan membangun pasar kuliner yang representatif di Ibu Kota Kabupaten [IKK] Sarilamak.

Regulasi dan payung hukum keberadaan IKK sudah terpenuhi. Di sana nanti para pelaku usaha se Kabupaten Limapuluh Kota, memasarkan produk-produk berbasis kerakyatan. 

Sebelumnya Ketua Yayasan Langkah Indonesia Berkelanjutan [YLIB] Imran, mendorong pertumbuhan ekonomi hijau untuk kesejahteraan masyarakat tanpa resiko kerusakan hutan dan lingkungan.

Keberadaan YLIB di Nagari Talang Maua, ujarnya, untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pemanfaatan hasil hutan bukan kayu melalui pengembangan usaha gula aren cair.

Program itu telah diawali sejak Maret 2024 melalui fasilitasi kegiatan pelatihan, kajian bisnis potensial, pelatihan pembuatan produk dari bahan baku nira aren, termasuk mendukung pemeliharaan hutan nagari. 

Senada dengan ketua Dekranasda ny. Nevy Safaruddin, hingga kini pihaknya masih dihadapkan dengan tantangan pemasaran terkait hasil hutan non kayu gula aren.

“Saya berharap dengan pelaksanaan work shop multipihak, akan dapat mendukung pemasaran maupun pengembangan produk yang dihasilkan dari produk berbahan gula aren”, ujar Imran.[asroel bb]