Ratusan relawan dan tim pemenangan calon Wali Kota Bukittinggi Erman Safar - Heldo Aura, sampai Kamis 10 Oktober 20124 atau hari ke – XIII, masih setia menemani dan menerima intruksi.
Dipimpin Koordinator lapangan Srinalita (Rina), saat Erman Safar blusukan di Sarojo dan Guguak Bulek, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS), Kamis 10/10-2024, tidak terkesan kalau sang calon Wali Kota Bukittinggi priode 2024-2029 itu, blusukan untuk mendulang suara.
Justru kesan yang ditimbulkan, hanya menjemput layanan masyarakat yang belum terlayani selama ia memimpin kota Bukittinggi priode 2021-2024.
“Saya sakit pak Erman, tapi saya tidak pernah mendapat layanan dari BPJS”, desah ibu 4 anak itu.
Didampingi tokoh adat dari pasukuan Sikumbang Gugak Bulek Dt Sati, spontan Erman mencatat dan merekomendasikan layanan BPJS untuk Syamsimar sudah terealisasi.
“Layanan BPJS atas nama ibu Syamsimar sudah aktif, basok ibuk sudah dapat pelayanan di Puskesmas atau di RSUD”, ujar Erman.
Demikian juga halnya terhadap warga pemilik administrasi kependuduklan kota Bukittinggi atas nama Erisandi, pengrajin batu bata Flora Mata Bunda di Sarojo.
Bedanya Erisandi dan keluarga, sebagai warga kota Bukittinggi, kurun waktu selama kepemimpinan Erman Safar, belum pernah menerima Bantuan Sosial (Bansos).
“Tak-tak pernah ada bantuan sosial untuk kami pak Erman..eeh pak Wali Kota”, ujar Ersandi.
Menyikapi hal itu, baik sang istri ny. Viona Agyta, maupun relawan rentang waktu relatif singkat langsung merekomendasikan harapan yang belum tergapai oleh keluarga Erisandi.
Selama mengikuti blusukan calon Wali Kota Erman Safar, terkesan tim pemenangan sengaja menghidari konflik dengan konstentan lain.
Hal itu terpantau di sejumlah titik, saat tim sengaja menghindari hunian masyarakat yang telah terpasang tanda pengenal peserta Pilkada Kota Bukittinggi lain.
"Kami tetap menjaga kondisi Pilkada Kota Bukittinggi tetap kondunsif, ujar seorang relawan. (asroel bb)