Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengatakan, angka kematian penyakit kanker di Indonesia tahun 2022 sebesar 136 orang per 1.000 penduduk dan menempati urutuan ke – 8 di Asia Tenggara.
Gubernur mengatakan hal itu saat meresmikan Masjid Abdul Aziz, Gedung Onkologi Radiasi dan Unit Pengelola Darah, di komplek Rumah Sakit Ahmad Muchtar [RSAM] Bukittinggi, Jumat 20 Desember 2024.
Dihadapan Ketua PMI Sumbar Aristo Munandar, Wakil Wali Kota Bukittinggi Marfendi, Bupati Agam Andri Warman, juga hadir bersamaan dengan Wali Kota Terpilih Bukittinggi 2025-2030 Ramlan Nurmatias, Pengawas Rumah Sakit dr. Parbung, Wadir SDM Resberi, Ketua Komite RSAM Ismedi, dan pengurus Masjid Abdul Aziz Eddy Nirwan.
Mahyeldi, mengakui ada enam pilar tata laksana pencegahan dan pengendalian penyakit kanker. Termasuk dengan transformasi layanan kesehatan melalui peningkatan kapasitas rumah sakit sesuai strata pelayanan yang komrehensif.
“Semua itu dapat terbangun melalui bantuan Dana Alokasi Khusus [DAK] dan Blud Tahun 2023, pekerjaan pembangunan fasilitas Radioterapi di RSAM Bukittinggi itu sudah dilaksanakan', katanya.
Pelaksanaan kegiatan itu, papar Mahyeldi sebagai wujud nyata dalam upaya pemerintah memberikan layanan kanker yang lebih elok, lebih baik, dan lebih cepat sehingga terjangkau oleh masyarakat.
Ia mengatakan, Radioterapi merupakan salah satu terapi modalitas dalam penangan pasien kanker. Bila sarana itu sudah tersedia akan memberikan semangat baru bagi pasien dalam perjuangan melawan penyakit yang mematikan itu.
“Masyarakat tidak perlu antri menempuh perjalanan panjang ke - Padang untuk mendapat layanan Radioterapi", ujarnya
Pada kesempatan yang sama Mahyeldi, juga mengingatkan beberapa kondisi pasien yang memerlukan darah. Tranfusi darah digunakan untuk membantu pasien kanker yang mengalami masalah dalam memproduksi sel darah. Sama halnya dengan kasus penyakit lainya.
“Saya melihat keberadaan unit pengelola darah di RSAM Bukittinggi, memiliki peran yang amat strategis dalam upaya memberikan layananm kesehatan”, katanya.
Gubernur juga mengingatkan dampak psikologis yang di alami pasien penyakit kanker seperti cemas, marah, tidak percaya diri, ini dan tentu akan memperlambat proses penyembuhan. Untuk mernyembuhkan psikologis keberadan masjid dilingkungan rumah sakit amat diperlukan guna mewujudkan kepedulian nilai-nilai spiritual dalam kehidupan.
“Masjid juga dibutuhkan untuk menyembuhkan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan yang bekerja melayani pasien. Atas nama Pemerindah Pemprov Sumbar saya menyampaikan ucapan terikasih pada keluarga besar Haji Suarlis, cucu dari alm Abdul Aziz sebagai donatur pembangunan masjid senilai Rp. 4 miliar yang berdiri diatas tanah seluasd 480M2”, ujarnya
Sepanjang tahun 2023, timpal Direktur RSAM Bukitinggi dr. Busril MPH, di Sumatera Barat tercatat 4.900 kasus kangker. 39% atau 500 orang diantaranya mengalami kangker Paru dan Payudara. Itu artinya Sumbar tingkat kasus kanker tertinggi, meski berada dibawah Jogyakarta maupun Jakarta.
Untuk mengurangi angka kematian dari serangan penyakit kangker, pihaknya telah membangun ruang radio terapi yang dilengkapi sarana dan prasarana canggih.[asroel bb].