Bukittinggi,merapinews com. ---
Hanya selang beberapa pekan. Walikota Bukittinggi Haji Muhammad Ramlan Nurmatias SH, kembali naik pitam.
Ia meradang dan marah!!. Kemarahan itu ia ungkapkan dihadapan ratusan PNS dilingkungan Pemerintahan yang ia pimpin di Kota Bukittinggi, saat apel pelatikan sejumlah pejabat Pratama, dihalaman Balai Kota, Kamis 2 Oktober 2025.
Kalau sebelumnya ia "meradang", bahkan tabik *Suga*, atas keterlibatan stafnya main judi online dan slot. Kali ini ia menyaksikan dan membuktikan dengan mata kepala sendiri dua peristiwa yang mencoreng wajah pemerintahan yang ia pimpin.
Selain peristiwa oknum petugas Damkar dan Penyelamatan Kota Bukittinggi, ugal-ugalan mengemudikan kendaraan operasional tanpa membunyikan sirene di keramaian jalan raya, hingga menabrak pengguna jalan (kendaraan) lainya.
Pada kesempatan lain ia menyaksikan sendiri sejumlah oknum PNS Pemko Bukittinggi, makan siang di kota Padang Panjang.
Dilansir dari laman Facebook Minggu 5 Oktober 2025, dengan mengacung-acungkan tangan kiri ia mengatakan ada sejumlah oknum PNS pada jam dinas makan siang di sebuah rumah makan di Padang Panjang.
"Saya mampir di sebuah rumah makan itu. Saat saya masuk ada sejumlah oknum PNS dilingkungan pemerintahan kota Bukittinggi, lagi makan. Saya tidak kenal mereka. Mereka juga tidak menegur saya. Padahal saat itu masih jam kerja. Kok ada pegawai meninggalkan tugas hanya untuk sekedar makan keluar kota di Padang Panjang?.
Menurutnya, hal itu boleh-boleh saja sepanjang ada izin dari atasannya, atau mereka pergi melayat karena ada yang meninggal. "Tapi ini tidak", kecam Walikota.
"Hebat benar hebat mereka, hanya untuk makan siang harus meninggalkan tugas, keluar kota lagi!!.
Tidak seperti biasanya kalau sang Walikota Bukittinggi, berada di atas podium, ia selalu energik menyampaikan program dan tugas, tapi kali ini ia melihatkan jati diri dan ketegasan.
"Marah?", sok pasti, itu terlihat dari gerakan tangan dan postur tubuhnya dalam keadaan emosi.
"Coba bayangkan", katanya sambil mengacung-acungkan telunjuk tangan kiri, hanya untuk sebuah penyelamatan satwa, sang petugas Damkar tega meninggalkan korban yang mereka tabrak, ugal-ugalan lagi. Tanpa membunyikan sirine lagi.
Dua kasus ini harus ditertibkan. "Saya tegaskan, dua kasus itu harus diusut. Saya perintahkan Dinas BKSDM memeriksa oknum-oknum itu. Segera laporkan pada saya", katanya menegaskan.(asroel bb)..