Bukittinggi,merapinews.com --
Meski belum diperoleh konfirmasi Dinas Perdagangan dan Koperasi kota Bukittinggi, terkait perputaran uang selama pelaksanaan Expo MTQ ke - 41 tahun 2025. Namun geliat ekonomi di lokasi Expo MTQ, sangat menjanjikan.
Bahkan ada sejumlah penggalas beromset Rp. 3.000.000,- lebih per malam.
"Pada saat pembukaan MTQ ke - 41 Sabtu 13 November 2025, omset kami diatas Rp. 3.000.000,-", ujar Marsya.
Marsya (21 tahun), menyatakan hal itu menjawab pertanyaan saat ia melayani sejumlah konsumen peminat farian "Banana Puding", yang mereka usung dilokasi Expo MTQ.
Pengan semacam cemilan yang di usung remaja putri lulusan SMA tata boga itu terdiri dari 7 varian. Satu varian ia mematok dengan harga Rp. 22.000,-. Bila 3 campuran varian digabung harganya cuma Rp. 27.000,-.
"Farian itu terdiri dari cookies Cream, Hramisu, Cokelat, Original, Mateha, Lotus dan Maca Strawberry", ujarnya.
Tidak hanya Marsha, nada yang sama juga meluncur dari seniman batik Rumah Gadang
Owner batik Rumah Gadang Tarok Dipo Fadil, mengatakan produk Batik mereka juga banyak diminati masyarakat. Hal itu terlihat dari pesanan dan omset pada malam pembukaan MTQ .
Kendati Fadil, tidak menyebut jumlah transaksi. Namun ia menyatakan karya seni batik produk Rumah Gadang, masih diminati pengunjung.
"Kami memperagakan sekaligus menjual batik motif cetak dan karya seni lukis", ujar Fadil.
Didampingi seniman batik Sigit. Fadil mematok harga batik cetak dengan berbagai motif seharga Rp. 300.000,- ukuran 2X3 meter.
"Motif batik yang kami usung beragam motif dan corak melalui karya seni seperti Rumah Gadang, Jam Gadang, termasuk Berbagai corak Bunga.
Tidak hanya kuliner, produk UMKM yang diproduksi amai-amai dirumah, tidak luput dari perhatian pengunjung yang datang dari berbagai daerah.
Kendati dua hari dan cuaca tidak bersahabat, setelah malam pembukaan MTQ, transaksi produk UMKM masih terjadi.
Seperti Mukena misalnya, harga yang dipatok para pelaku UMKM si arena MTQ jauh dibawah harga rata-rata pasar Aur Kuning.
"Harga mukena yang kami beli tadi jauh dibawah harga Pasar Aur Kuning", ujar warga Pasaman Barat.
Di lokasi Expo MTQ ke - 41 Bukittinggi, tidak hanya menawarkan kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan sesaat juga tersedia.
Adalah organisasi wanita Aisyayah Bukittinggi, melalui koperasinya. Produk yang di jaja di arena Expo MTQ beda dari yang lain.
Ia hanya menjajakan produk Nasi Tungkuih Daun dengan lauk Maco, Ikan Sapek dan Telor, farian masakan tradisionil. Alhamdulillah dengan harga yang kami patok Rp. 15.000,-/bungkus, ternyata juga diminati pengunjung, ujarnya.(asroel bb).



