Banjir bandang yang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Limapuluh Kota dampak tidak normalnya sejumlah aliran sungai.
Luapan air (banjir) disejumlah daerah akan berulang dan tetap berulang bila cuaca ektrim di iringi hujan meski dalam intensitas ringan dan kecil sekalipun
Itu terjadi disebabkan tidak normalnya aliran sungai disejumlah wilayah.
Bupati Kabupaten Limapuluh Kota Haji Safaruddin, menyatakan hal itu dalam sebuah perbincangan terkait dampak genangan air disejumlah Kecamatan di wilayah kerjanya. Selasa 4/6-2024.
Menurutnya, Lima dari 7 sungai yang melintas di Kabupaten Limapuluh Kota. Nyaris merupakan sumber bencana kalau tidak sedini mungkin dilakukan normalisasi.
"Saya sudah perintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, membuat laporan normalisasi sejumlah sungai pada Balai Sungai Wilayah V (BSW V) Sumatera Barat", ujar Bupati Haji Safaruddin.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Limapuluh Kota Rafdinol, tidak menampik sejumlah sungai di wilayah kerjanya acap dirundung banjir, meski intensitas hujan berkala kecil.
Sumber-sumber genangan air itu, dampak tidak normal air mengalir. Selain terjadi penangkalan dan penyempitan arus, juga disejumlah titik terjadi penyumbatan pohon tumbang dan longsoran batu-batu cadas tebing yang menghambat arus air.
Semua itu tidak bisa sikerjakan daerah karena kewenangan sungai Batang Sanipan, sungai Batang Araw, sungai Batang Kapur di Kapur IX, sungai Batang Sinamar dan sungai Batang Lampasi, penangananya berada pada BSW V Sumatera Barat, kami berharap pemilik sungai reaktif.
Menjawab pertanyaan diruang kerjanya Refdinol, mengatakan pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPT) dalam hal ini Kabid Pemberdayaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Limapuluh Kota, tengah menggodok laporan untuk disampaikan pada BSW V Sumatera Barat di Padang.
"Insya allah laporan itu akan segera selesai untuk disampaikan pada BSW V Sumatera Barat", papar Refdinol.(asroel bb).