Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) gelar FGD terkait indikator Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) berbasis ABS-SBK bersama kepala OPD, Camat, KAN, Bundo Kanduang, dan LKAAM di aula pertemuan ngalau indah lantai III kantor walikota Payakumbuh, Kamis (10/10/2024).
Narasumber tim LPPM dari Universitas Andalas, acara dibuka langsung Pj. Wali Kota Suprayitno didampingi kepala Bappeda Kota Payakumbuh.
“Perwujudan ABS-SBK, merupakan bentuk komitmen daerah untuk tetap menjaga nilai-nilai agama dan adat dalam proses pembangunan daerah,” ungkapnya.
Sejauh ini indek indikator ABS-SBK belum tersedia definisi operasional dan metadatanya, sehingga belum terukur ketercapaian kinerja dan implementasi dari ABS-SBK itu sendiri.
Melalui penelitian bersama Tim Universitas Andalas, Suprayitno berharap akan diperoleh komponen-komponen yang dapat mengindikasikan indeks implementasi ABS-SBK, sehingga nilai indikator ini dapat dihitung setiap tahun sebagai salah satu indikator kinerja pembangunan daerah.
Ia menyampaikan tujuan digelarnya FGD sebagai dasar perumusan kebijakan pembangunan bidang kebudayaan di Kota Payakumbuh. Materi yang disampaikan berlangsung maksimal, narasumber dari Tim Peneliti UNAND Padang, yakni Dr.Sri Maryati,SE,M.Si, Dr.Hendra Lukito, SE,MM, Dr.Fajri Adrianto, SE,M.Bus, Dr.Dodi Devianto, S.Si,M.Sc, dan Rahmat Eka Putra, SE,M.Sc. T. (Humas)