Bukittinggi,merapinews.com --
Kemiskinan ekstrim tidak hanya menjadi persoalan lokal, tapi sudah merupakan masalah nasional dan dunia, kita harus menyelesaikannya secara bersama. Untuk itu penting kolaborasi semua pihak.
Penegasan itu disampaikan Wakil Walikota Bukittinggi Ibnu Asis, saat gelar rapat koordinasi untuk memperkuat komitmen dalam upaya menekan angka kemiskinan. Sekaligus menyelaraskan program daerah dengan target penanggulangan kemiskinan nasional, di aula kantor Balai Kota, Rabu 24 September 2025.
Ia menekankan, pengentasan kemiskinan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi sudah menjadi kerja kolektif bagi seluruh elemen masyarakat untuk mengentaskan nya.
Ia menyatakan kemiskinan ektrim identik dengan masalah sosial yang kompleks. Jika kita bisa bekerjasama mengentaskan nya angka kemiskinan di Kota Bukittinggi, pada tahun 2026 bisa berada dibawah angka 1 persen dengan tingkat penurunan nasional ke angka 4,5 – 1 persn pada akhir tahun 2029.
Target tersebut, kata Ibnu, membutuhkan strategi holistik dengan fokus pada tiga bidang yaitu penguatan data, Perlindungan sosial yang tepat sasaran dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, ketika kita memiliki data yang akurat, tepat dan benar itu sudah menjadi bagian dari solusi.
Pemko Bukittinggi akan terus berupaya menyediakan perlindungan sosial yang inklusif, sekaligus memperkuat ekosistem ekonomi lokal agar masyarakat bisa keluar dari jerat kemiskinan.
Untuk itu ia berharap melalui Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) dapat menjadi wadah yang solid, aktif dan konsisten dalam merancang program yang benar-benar menyentuh masyarakat miskin. “Dengan kerjasama semua pihak cita-cita menuju Bukittinggi maju, modern, inklusif dapat terwujud”, harapnya.(asroel bb/rel).