Bukittinggi,merapinese.com. --Kenaikan harga cabai lokal itu terpantau saat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bukittinggi, yang dipimpin ketuanya Ibnu Asis, melaksanakan kegiatan pemantauan bahan kebutuhan pokok di Pasar Bawah, Selasa 28 Oktober 2025.
Ia mengatakan hasil pemantauan tim, menunjukan sebagain besar harga bahan kebutuhan pokok di Pasar Bawah masih relatif stabil. Kecuali komunitas Cabai lokal.
'Kami akan terus melakukan pemantauan harga dan pasokan kebutuhan pokok secara berkala guna menjaga stabilitas ekonomi daerah sekaligus mengendalikan laju inflasi.
Ibnu Asis, tidak menampik kenaikan harga Cabai lokal naik cukup signifikan, namun tidak akan mempengaruhi inflasi di Bukittinggi.
Kendati demikian, ia mengakui inflasi di kota saat ini tercatat 4,4 persen, salah satunya dipicu dengan kenaikan harga Cabai dan logam mulia.
Pada kesempatan yang sama ia menghimbau masyarakat, khususnya para petani agar meningkatkan produksi Cabai dengan memanfaatkan lahan-lahan pekarangan rumah sebagai sumber kebutuhan rumah tangga
Wakil Walikota Bukittinggi Ibnu Asis, tidak menampik kenaikan harga itu dipicu oleh mata rantai pasokan yang tidak merata. Namun ia mengakui harga kebutuhan bahan pokok di pasar Bawah terpantau berada dikisaran relatif stabil diantaranya Beras masih Rp. 17 ribu/kg, Bawang Merah Rp. 22 ribu, Bawang Merah Rp. 22 ribu/kg, Bawang Putih Ro. 30 ribu/kg.
Sementara harga daging sapi masih Rp. 150 ribu/kg, Ayam Ras 45 sampai Rp. 50 per-ekor, telor per Rai Rp. 50 ribu dan mengalami kenaikan Rp. 8 ribu dibanding harga sebelumnya.(asroel bb).
